Tuesday, February 28, 2017

Mino Raiola Tak Bisa Jamin Ibra Bertahan di Old Trafford

Agen Super Italia tersebut mengakui bahwa masalah kontrak adalah suatu privasi antara dirinya, klub dan tentu saja pemain, namun masalah masa depan, yang jelas Raiola tak bisa menjamin kliennya asal swedia itu bertahan di United musim depan. Hanya saja, sekarang yang terpenting adalah fokus di sisa musim.



Mino Raiola selaku agen transfer dari striker asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic tidak bisa menjamin kliennya tersebut untuk bertahan di Manchester United pada musim depan. Menurut sang agen, saat ini bukan saat yang tepat untuk berbicara mengenai masa  depan, karena yang terpenting adalah fokus pada sisa kompetisi musim ini.

Sebagai informasi, Zlatan Ibrahimovic saat ini memiliki empat bulan tersisa di kontraknya bersama Manchester United dan, kendati dia punya klausul dlam kontaknya sekarang untuk setahun lainnya, langkah tersebut sampai sekarang belum juga diambil oleh sang pemain. Dengan kata lain, dia masih belum menyepakati kontrak baru apapun dari pihak United.

Terkait hal tersebutlah Mino Raiola angkat bicara, dimana menurutnya, sang pemain masih bisa meninggalkan Old Trafford pada musim panas mendatang, namun sekarang bukan itu yang terpenting.

“Saya pribadi, tak pernah bercerita mengenai detail kontrak kepada media, karena Saya pikir itu adalah urusan antara pemain, klub dan saya. Saya rasa, kami harus tetap menjaganya untuk tetap seperti itu dan menikmati momen ini dan kita lihat nanti apa yang terjadi pada tahun depan.”

“Saya pribadi tak pernah memungkiri apapun dan semuanya bisa terjadi di masa mendatang dan kita lihat nanti. Sekarang kami berkonsentrasi untuk trofi berikutnya. Juara Piala Liga kemarin sangat penting dan sangat emosional bagi dia, buat saya dan juga buat Mourinho. Jadi mari kita coba menangkan trofi lain demi fans.” Demikian ujar Sang Agen kepada talkSPORT. Jangan sampai ketinggalan berita terbaru lainnya, kunjungi http://www.friendyab.com untuk berita bola terupdate.

Para Pemain Leicester dan Liverpool Harusnya Tertunduk Malu

Hal tersebut dituturkan oleh salah seorang legenda The reds, Jamie Carragher yang sama sekali tidak ragu mengeluarkan kritik terhadap Leicester City dan mantan klubnya, Liverpool setelah kedua tim bentrok pada lanjutan Liga Primer Inggris akhir pekan kemarin.



Leicester City berhasil menang telak 3-1 atas Liverpool dalam lanjutan Premier League akhir pekan kemarin, tentu saja, The Reds jadi pihak yang pergi dari Stadion dengan kepala tertunduk, sedangkan The Foxes merayakannya. Namun, menurut seorang legenda sepakbola Inggris, harusnya kedua tim sama-sama meninggalkan lapangan dengan kepala tertunduk karena malu.

Pada duel tersebut the Foxes tampil brilian untuk meraih kemenangan meyakinkan 3-1 di King Power. Jamie Vardy mencetak dua gol yang ditambah satu Danny Drinkwater sementara aksi Philippe Coutinho tidak bisa menghindarkan the Reds dari kekalahan.

Para pemain Leicester City merasa begitu bersemangat, begtiu bergairah,  padahal kemenangan ini diraih tak lama berselang, setelah resmi berpisah dengan Claudio Ranieri yang dipecat pekan lalu. Sementara Liverpool yang main buruk dalam laga itu, tentu para pemain mereka meninggalkan lapangan dengan tertunduk.

Terkait hal ini, salah seorang legenda Liverpool, Jamie Carragher, menilai bahwa harusnya kedua tim sama-sama merasa malu, bukan hanya Liverpool.

"Sudah lama sekali kita tidak melihat dua tim yang bermain meninggalkan lapangan dengan rasa malu yang harusnya mereka rasakan. Liverpool malu karena mereka sangat buruk sementara Leicester malu karena mereka begitu bagus setelah memperlihatkan serangkaian performa buruk. Namun, hal tersebut seolah-olah telah memperlihatkan bahwa mereka tidak begitu bergairah saat bermain dibawah pimpinan Ranieri." kata Carragher di Sky Sports.

Sebagai informasi, Leicester City saat ini menempati peringkat ke-16 di klasemen sementara, sedangkan menduduki peringkat lima, tertinggal satu angka dari Arsenal di zona Liga Champions.

Patrice Evra Malu Marseille Dihabisi Dalam Les Classique

Mantan Bek Juventus itu menyebut rekan-rekannya seperti lupa bagaimana cara bermain sepakbola. Namun pada intinya, dia meminta maaf kepada para supporter Marseille mengenai kekalahan mengenaskan dalam pertandingan tersebut, dan Evra mengakui keunggulan Les Parisiens.



Patrice Evra merasa dirinya dan rekan-rekan setim telah mempermalukan para supporter Olympique Marseille menyusul kekalahan telak dalam derby Les Classuque akhir pekan kemarin. Sebagaimana diketahui, Marseille telan kekalahan  5-1 dari Paris Saint Germain, Senin (27/2) dini hari WIB, yang mana pertandingan tersebut berlangsung di kandang sendiri.

Marquinhos, Edinson Cavani, Lucas Moura, Julian Draxler, dan Blaise Matuidi masing-masing mencetak satu gol, Sementara tim tuan rumah hanya sanggup mencetak gol hiburan melalui Rod Fanni. Patrice Evra sendiri bermain buruk dalam pertandingan tersebut, dan tentu saja dia turut meminta maaf atas performa buruknya serta tim secara keseluruhan.

“Kami seperti sudah lupa bagaimana caranya bermain sepakbola, ya, kami meminta maaf, tetapi secara pribadi saya tidak suka minta maaf karena saya ingin membayarnya lewat kerja keras untuk memastikan kekalahan tragis seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.”

“Saya juga mengakui bahwa lawan tampil superior, namun saya kesal karena kami membuat para fans merasa kecewa. Mereka sudah memberikan dukungan terbaik, tetapi kami tidak memberikan performa setimpal. Kami seperti telah mempermalukan klub ini,”

“Saya sangat kecewa, ini seperti mengingat kembali kekalahan yang pernah saya alami – kalah 6-1 dari City dan 4-1 melawan Liverpool. Kami tidak melakukan pekerjaan kami dengan benar.”  ungkap Evra seperti dikutip L'Equipe.

Kemenangan ini membuat Paris Saint-Germain terus menempel ketat AS Monaco yang berada di puncak klasemen sementara.